Senin, 26 Juli 2010

HUMAS & NETWORK

Saat menghadiri sebuah luncheon talk menyoal kehumasan, seorang kawan bertanya "Apa sih manfaatnya mengikuti kegiatan-kegiatan atau organisasi-organisasi kehumasan seperti ini ?". Waduh, ya apa ya ? Pertanyaannya sederhana, tapi kok ya ga' ada jawabannya yang ... gimana gitu.

Seringkali, saat kita menghadiri atau mengikuti berbagai seminar, konvensi atau bergabung di organisasi, apa yang kita peroleh selama beraktivitas di sana memang tidak seberapa signifikan. Bisa jadi secara akademis, kita jauh lebih menguasai ilmunya, secara jam terbang, pengalaman kerja kita lebih senior, secara organisatoris keberadaan kita sudah eksis, lalu untuk apa, apa manfaatnya ? Mungkin itu sebabnya sahabat tadi bertanya ....

Network. Kadangkala kita lupa, bertemu dengan banyak orang hebat di waktu yang sama, seharian, atau berhari-hari, itu ... sebuah kesempatan yang langka ! Makanya, kalaupun berbagai manfaat yang disebut di atas itu tidak seberapa besar dapat diperoleh, tapi sesungguhnya menghadiri sebuah pertemuan profesional dalam kegiatan seminar, konvensi atau berorganisasi itu sangat berguna bagi pelaku humas untuk membangun jaringan (network) kerja.

Materi pertemuan bisa jadi tak seberapa, namun lobbying yang berhasil kita bangun selama acara berlangsung itulah nilainya ! Saat-saat seperti inilah para pelaku humas berpeluang untuk mempelajari banyak hal lain di luar dirinya sendiri, tanpa harus repot-repot menelepon, beranjang sana ke berbagai rapat (meeting) formal, berkirim surat resmi untuk menyanyakan informasi tertentu, yang semuanya itu makan waktu dan tidak praktis. Sebaliknya, dengan hadir dalam seminar satu - dua hari saja, kenalan baru bertambah, informasi mengenai banyak hal dari rekan sejawat yang hanya bisa ditemui melalui ajang seperti ini pun ter-up-date.

Sayangnya, banyak sekali di antara kita, saat memiliki kesempatan bagus ini justru berkumpul dengan koloninya sendiri dan sibuk be'reuni' dan bukan membicarakan sesuatu yang proggresif. Alhasil ya ... jaringan pun tidak bertambah. Bahkan ada kalanya peserta saat rehat pun menyendiri dan tidak berusaha membuka diri untuk mengenal peserta lain.

Don't judge the book by it cover, jangan menilai buku dari sampulnya, demikian pepatah mengatakan. Nah, itu pulalah yang sering terjadi saat kita berada dalam komunitas baru, sering terburu-buru menilai orang lain dari penampakan luarnya saja. Tidak terkecuali pelaku humas. Merasa diri sendiri sudah eksis, bekerja di perusahaan multi nasional, pertambangan, perminyakan, dst. dengan jabatan sudah oke, maka ga' mau lagi berinteraksi dengan orang lain.

Namun, fenomena seperti itu sangat lazim terjadi. Bahkan dalam lingkungan organisasi sendiri saja, seringkali saat kantor kita menerima tamu, para pejabat atau pemimpin perusahaan kita lebih memilih ngariung dengan koleganya sesama perusahaan ketimbang berbaur dengan para tamu dan tim-nya ! Maka, hal yang demikian itulah yang akhirnya kita pelajari, akibatnya kita jadi ga' gaul deh.

Membangun jaringan dalam tataran teknis itu adalah sebuah soft skill. Jadi mungkin tak ada pelajarannya selama di sekolah. Namun bukan orang humas namanya kalau tak mampu membangun jaringan. Jadi, jangan takut untuk out of box ! Kenalilah komunitas lain di luar sana. Ada banyak hal berharga yang perlu kita tahu dan pelajari di sana. Siapa tahu, dengan keberhasilan kita membangun jaringan, pada saatnya akan membawa kita kepada keberhasilan pula dalam berkarir.

Tips dalam membangun jaringan, antara lain :
  1. Lakukan ice-breaking, cairkan suasana dengan perkenalan dan dilanjutkan dengan topik pembicaraan yang universal;
  2. Segera bertukar identitas, siapkan kartu nama, bertukar nomor telepon, berteman dalam jejaring sosial dengan teman yang baru dikenal;
  3. Terus berhubungan, keep in touch, ini tidak mudah, tapi sangat penting diupayakan. Kenal saja tapi tidak dijaga silaturahminya, maka menjadi tak mesra !
  4. Bertukar pengalaman, pelajari kemajuan apa saja yang dimiliki kawan baru. Sebaliknya, cari tahu problema apa yang ditemuinya. Siapa tahu, pengalaman mereka dapat menjadi referensi kita dalam bekerja;
  5. Ingat baik-baik nama teman baru kita, wajarlah kalau manusia pengen ngetop. Serasa diri sendiri paling eksis sehingga lupa nama teman. Namun mengingat dengan baik nama teman adalah resep jitu mereka tetap menghargai anda !
  6. Bersikap ramah, bersahabat, toleran, pokoknya semua yang baik-baik dah ! 
  7. Hindari topik pembicaraan yang sensitif seperti SARA, politik dan penyakit/sakit;
Well, bukan hal yang sulit 'kan ? Pada dasarnya tips di atas merupakan tips yang sangat biasa. Tapi kadang kita terlupa bagaimana caranya. Jadi, selamat membangun jaringan sebanyak-banyaknya !

Tidak ada komentar: