Selasa, 13 April 2010

RISET HUMAS TIDAK POPULER

Penelitian kehumasan dalam dunia empiris sangatlah tidak populer. Hal ini terlihat dari gejala yang ditemui di banyak organisasi atau perusahaan yang nyaris tidak mengandalkan riset kehumasan dalam program kerja humas tahunan maupun jangka panjangnya.

Padahal, sebagai salah satu fungsi manajemen, humas bekerja dengan perencanaan yang matang dan terukur, pengorganisasian yang simultan & terkoordinir, pelaksanaan yang sesuai perencanaan dan pengawasan yang ketat, kembali sesuai parameter yang ditetapkan dalam perencanaan. Artinya, pengawasan dilakukan salah satunya dengan melakukan riset dan perencanaan disusun pun berdasarkan hasil riset yang reliable dan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan obyektif.

Kenyataannya, fenomena dalam dunia empiris ; baik di dunia kerja maupun di dunia akademis menunjukkan bahwa riset kehumasan sangat tidak populer bahkan dihindari, ditakuti oleh para praktisi humas itu sendiri ! Akibatnya, peran humas pun bergulir tidak lebih dari seremonial belaka dan tidak pernah meningkat dan menyentuh kepada hal-hal yang lebih substantif dan strategis.

Fenomena tersebut diperburuk lagi oleh gejala yang lain, bahwa kalangan akademis pun tidak menguasai riset kehumasan secara mumpuni. Akibatnya, para siswa studi ilmu komunikasi khususnya humas tidak mengenal apalagi menguasai riset kehumasan dengan cara pandang metodologis yang benar.

Di sisi yang lain, literatur mengenai riset kehumasan yang tersedia sangat terbatas. Betapa sedikit cendekia humas yang berani menuliskan buku mengenai riset kehumasan secara transparan, terbuka dan detail. Sebaliknya, lieteratur riset mengenai komunikasi yang ditulis oleh mereka yang tidak mempunyai latar belakang akademis komunikasi khususnya kehumasan begitu ramai di pasaran. Akibatnya, siswa belajar dari sumber yang salah.

Kondisi tersebut terlihat dalam diskusi siswa dan dosen dalam proses belajar mengajar di kelas. Siswa cenderung membeli buku tips-tips humas populer ketimbang literatur komunikasi humas ilmiah. Ibarat lingkaran setan, keberadaan ilmu humas dan masa depan para profesional & cendekianya di Indonesia masih juga tak menentu dan jelas arahnya.






Tidak ada komentar: