Kamis, 15 Desember 2011

Budaya Kerja Institusi Pemerintah

Kasus 1

Sebuah unit kerja akan menyelenggarakan rapat koordinasi lintas fungsi di luar perusahaan. Keperluan seperti ini biasanya dilaksanakan di sebuah hotel di luar kota. Tujuannya agar seluruh peseta rapat berkonsentrasi dan tidak terganggu dengan kegiatan rutin. Yang lebay, untuk menghelat acara seperti ini saja harus dilakukan survey. Padahal, pemesanan hotel dapat dilakukan melalui telepon. Apalagi kegiatan seperti ini bukanlah kegiatan pertama kali yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang bersangkutan.


Excuse-nya, mungkin saja pekerjaan booking hotel merupakan pengalaman pertama bagi pegawai yang diberi tangung jawab. Selebihnya, melakukan survey hanyalah buang2 waktu, biaya & tenaga....


Kasus 2

Unit SDM menyelenggarakan diklat bagi calon pegawai secara insentif selama 3,5 bulan. Setiap harinya, selama hampir 100 hari para calon pegawai disediakan menu makan siang yang sama, nasi padang dari sebuah warung makan padang terdekat. Hanya 2 hari di antaranya mereka diberikan menu makan siang yang berbeda.


Excuse-nya, mungkin agar praktis bagi penyelenggara diklat, tapi tidak manusiawi bagi para peserta diklat. Selebihnya, tidak lain bentuk kemalasan yang tidak masuk akal.


Kasus 3

Sebuah disposisi pekerjaan turun dari seorang pejabat. Lembar disposisi akan terus turun persis seperti fungsi turunan f(x) matematika saat sma. Sindirannya, lembar disposisi akan berhenti kalau sudah turun hingga office boy.


Excuse-nya, tugas pejabat ya membuat disposisi, tugas staf adalah bekerja. Selebihnya, jangan-jangan para pejabat itu ga bisa kerja ya !?


Kasus 4

Sebuah pekerjaan terhenti dan tidak dapat diproses akibat pegawai yang bertanggung jawab tidak berada di tempat karena berbagai alasan. Akibatnya, pekerjaan tertunda dan baru dapat diselesaikan bila pegawai yang bersangkutan telah kembali berada di tempat. Celakanya, kalau pegawai yang bersangkutan mutasi atau pindah bagian, pekerjaannya bisa2 mengikuti, melekat padanya, ke mana pun pegawai itu pergi.


Excuse-nya, cuma pegawai yang bersangkutan yang tahu tentang pekerjaan tersebut. Lagi pula, pekerjaan itu bukan urusan saya. Intinya, proses pekerjaan bergantung pada orang, bukan pada sistem. Padahal kalau pegawai yang bersangkutan mangkat, pekerjaannya toh selesai-selesai juga kan?


Kasus 5

Mengundang rapat harus menggunakan hard copy alias lembar undangan. Tanpa lembar undangan, peserta rapat tidak mau memenuhi undangan rapat. Lembar undangan pun harus menggunakan kertas baru, tidak diperkenankan menggunakan kertas recycle yang diphoto copy.


Excuse-nya, undangan virtual melalui email dianggap tidak resmi. Lembar undangan menggunakan recycle paper juga dianggap tidak sopan! Judulnya, tetap saja tidak efisien dan pemborosan. Selain itu,  tidak ramah lingkungan karena tidak mau memanfaatkan kemajuan  teknologi yang jauh lebih cepat dan murah. Selebihnya, sikap feodal dan berkelit dari gaptek.


Kasus 6

Perusahaan merekrut tenaga baru. Pada proses wawancara, calon pegawai diwawancarai oleh tim dari masing2 unit kerja terkait. Ironisnya, dalam tim2 tersebut tergabung satf pegawai yang baru diterima kurang lebih setahun sebelumnya. Bila dipotong dengan masa "calon pegawai" (percobaan) yang 3-6 bulan, jangan2 staf pegawai yang turut mewawancarai itu belum genap setahun jadi pegawai tetap. Kredibilitas proses wawancara tersebut di mana ya? Etikanya, bagaimana?


Excuse-nya, pejabat end user yang berkepentingan sedang sibuk. Selebihnya, ga PD kaleee...!


Kasus 7

Inovasi besar bagi pekerja perempuan. Mereka tidak lagi dianggap sebagai single bila akan meng-claim biaya kesehatan bagi suami tertanggung. Syaratnya, harus melampirkan surat pernyataan bahwa suaminya tidak bekerja atau menanggung biaya kesehatan keluarganya. Sebaliknya, kalau pegawai pria akan meng-claim biaya kesehatan untuk istrinya, tidak mengsyaratkan surat serupa. Padahal berapa banyak pasangan suami istri yang keduanya sama2 bekerja? Bukankah jumlahnya juga banyak? Double standard atau diskriminasi ya?


Excuse-nya, ga jelas! Hahaha...!


Published with Blogger-droid v2.0.1

Tidak ada komentar: